hobi yang tidak bisa aku tinggalkan sejak kecil

hobi yang tidak bisa aku tinggalkan sejak kecil
boneka lucu

Minggu, 14 Maret 2010

max weber

tugas RISET Akuntansi

MAX WEBER

Maximilian Weber (lahir di Erfurt, Jerman, 21 April 1864 – meninggal di München, Jerman, 14 Juni 1920 pada umur 56 tahun) adalah seorang ahli ekonomi politik dan sosiolog dari Jerman yang dianggap sebagai salah satu pendiri ilmu sosiologi dan administrasi negara modern. Karya utamanya berhubungan dengan rasionalisasi dalam sosiologi agama dan pemerintahan, meski ia sering pula menulis di bidang ekonomi. Karyanya yang paling populer adalah esai yang berjudul Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme, yang mengawali penelitiannya tentang sosiologi agama. Weber berpendapat bahwa agama adalah salah satu alasan utama bagi perkembangan yang berbeda antara budaya Barat dan Timur. Dalam karyanya yang terkenal lainnya, Politik sebagai Panggilan, Weber mendefinisikan negara sebagai sebuah lembaga yang memiliki monopoli dalam penggunaan kekuatan fisik secara sah, sebuah definisi yang menjadi penting dalam studi tentang ilmu politik Barat modern.
Sosiologi agama
Karya Weber dalam sosiologi agama bermula dari esai Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme dan berlanjut dengan analisis Agama Tiongkok: Konfusianisme dan Taoisme, Agama India: Sosiologi Hindu dan Buddha, dan Yudaisme Kuno. Karyanya tentang agama-agama lain terhenti oleh kematiannya yang mendadak pada 1920, hingga ia tidak dapat melanjutkan penelitiannya tentang Yudaisme Kuno dengan penelitian-penelitian tentang Mazmur, Kitab Yakub, Yahudi Talmudi, Kekristenan awal dan Islam.
Tiga tema utamanya adalah efek pemikiran agama dalam kegiatan ekonomi, hubungan antara stratifikasi sosial dan pemikiran agama, dan pembedaan karakteristik budaya Barat.
Tujuannya adalah untuk menemukan alasan-alasan mengapa budaya Barat dan Timur berkembang mengikuti jalur yang berbeda. Dalam analisis terhadap temuannya, Weber berpendapat bahwa pemikiran agama Puritan (dan lebih luas lagi, Kristen) memiliki dampak besar dalam perkembangan sistem ekonomi Eropa dan Amerika Serikat, tapi juga mencatat bahwa hal-hal tersebut bukan satu-satunya faktor dalam perkembangan tersebut. Faktor-faktor penting lain yang dicatat oleh Weber termasuk rasionalisme terhadap upaya ilmiah, menggabungkan pengamatan dengan matematika, ilmu tentang pembelajaran dan yurisprudensi, sistematisasi terhadap administrasi pemerintahan dan usaha ekonomi. Pada akhirnya, studi tentang sosiologi agama, menurut Weber, semata-mata hanyalah meneliti meneliti satu fase emansipasi dari magi, yakni "pembebasan dunia dari pesona" ("disenchanment of the world") yang dianggapnya sebagai aspek pembeda yang penting dari budaya Barat.
Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme


Sampul salah satu edisi The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism.
Esai Weber Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme (Die protestantische Ethik und der Geist des Kapitalismus) adalah karyanya yang paling terkenal. Dikatakan bahwa tulisannya ini tidak boleh dipandang sebagai sebuah penelitian mendetail terhadap Protestanisme, melainkan lebih sebagai perkenalan terhadap karya-karya Weber selanjutnya, terutama penelitiannya tentang interaksi antara berbagai gagasan agama dan perilaku ekonomi.
Dalam Etika Protestan dan Semangant Kapitalisme, Weber mengajukan tesis bahwa etika dan pemikiran Puritan mempengaruhi perkembangan kapitalisme. Bakti keagamaan biasanya disertai dengan penolakan terhadap urusan duniawi, termasuk pengejaran ekonomi. Mengapa hal ini tidak terjadi dalam Protestanisme? Weber menjelaskan paradoks tersebut dalam esainya.
Ia mendefinisikan "semangat kapitalisme" sebagai gagasan dan kebiasaan yang mendukung pengejaran yang rasional terhadap keuntungan ekonomi. Weber menunjukkan bahwa semangat seperti itu tidak terbatas pada budaya Barat, apabila dipertimbangkan sebagai sikap individual, tetapi bahwa individu-individu seperti itu -- para wiraswasta yang heroik, begitu Weber menyebut mereka -- tidak dapat dengan sendirinya membangun sebuah tatanan ekonomi yang baru (pelacur). Di antara kecenderungan-kecenderungan yang diidentifikasikan oleh Weber adalah keserakahan akan keuntungan dengan upaya yang minimum, gagasan bahwa kerja adalah kutuk dan beban yang harus dihindari, khususnya apabila hal itu melampaui apa yang secukupnya dibutuhkan untuk hidup yang sederhana. "Agar suatu cara hidup yang teradaptasi dengan baik dengan ciri-ciri khusus kapitalisme," demikian Weber menulis, "dapat mendominasi yang lainnya, hidup itu harus dimulai di suatu tempat, dan bukan dalam diri individu yang terisolasi semata, melainkan sebagai suatu cara hidup yang lazim bagi keseluruhan kelompok manusia."
Setelah mendefinisikan semangat kapitalisme, Weber berpendapat bahwa ada banyak alasan untuk mencari asal-usulnya di dalam gagasan-gagasan keagamaan dari Reformasi. Banyak pengamat seperti William Petty, Montesquieu, Henry Thomas Buckle, John Keats, dan lain-lainnya yang telah berkomentar tentang hubungan yang dekat antara Protestanisme dengan perkembangan semangat perdagangan.
Weber menunjukkan bahwa tipe-tipe Protestanisme tertentu mendukung pengejaran rasional akan keuntungan ekonomi dan aktivitas duniawi yang telah diberikan arti rohani dan moral yang positif. Ini bukanlah tujuan dari ide-ide keagamaan, melainkan lebih merupakan sebuah produk sampingan – logika turunan dari doktrin-doktrin tersebut dan saran yang didasarkan pada pemikiran mereka yang secara langsung dan tidak langsung mendorong perencanaan dan penyangkalan-diri dalam pengejaran keuntungan ekonomi.
Weber menyatakan dia menghentikan riset tentang Protestanisme karena koleganya Ernst Troeltsch, seorang teolog profesional, telah memulai penulisan buku The Social Teachings of the Christian Churches and Sects. Alasan lainnya adalah esai tersebut telah menyediakan perspektif untuk perbandingan yang luas bagi agama dan masyarakat, yang dilanjutkannya kelak dalam karya-karyanya berikutnya.
Frase "etika kerja" yang digunakan dalam komentar modern adalah turunan dari "etika Protestan" yang dibahas oleh Weber. Istilah ini diambil ketika gagasan tentang etika Protestan digeneralisasikan terhadap orang Jepang, orang Yahudi, dan orang-orang non-Kristen.

sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Maximilian_Weber


Pendapat tentang Max Weber.
didalam sejarah ahli filsuf dunia banyak sekali para ahli filsuf yang sangat terkenal dan disegani oleh masyarakat.karena karya-karyanya yang sangat bagus dan menjadi pedoman bagi sebagian masyarakat.
salah satunya adalah Max Weber. max weber adalah salah satu ahli filsuf dunia yang sudah tidak asing lagi ditelinga/didengar oleh masyarakat,karena karya-karya nya yang sangat popular baik dalam bidang ekonomi politik, sosiologi dan administrasi negara modern. Karya utamanya berhubungan dengan rasionalisasi dalam sosiologi agama dan pemerintahan, meski ia sering pula menulis di bidang ekonomi.
prestasi max weber tidak diragukan lagi, diJerman max weber dianggap sebagai salah satu pendiri ilmu sosiologi dan administrasi negara modern.
banyak sekali karya-karya popular max weber, namun karena kematiannya yang mendadak pada 1920, hingga ia tidak dapat melanjutkan penelitiannya.

Kamis, 04 Maret 2010

Tugas Softskill kelompok

Tugas Softskill kelompok
March 4, 2010 - Posted by ds_putry

Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) adalah Standar, [1] Interpretasi dan Kerangka [2] [3] yang diadopsi oleh Dewan Standar Akuntansi Internasional (IASB).

Many of the standards forming part of IFRS are known by the older name of International Accounting Standards (IAS). Banyak membentuk bagian dari standar IFRS yang dikenal dengan nama yang lebih tua Standar Akuntansi Internasional (IAS). IAS were issued between 1973 and 2001 by the Board of the International Accounting Standards Committee (IASC). IAS yang diterbitkan antara tahun 1973 dan 2001 oleh Dewan Komite Standar Akuntansi Internasional (IASC). On 1 April 2001, the new IASB took over from the IASC the responsibility for setting International Accounting Standards. Pada tanggal 1 April 2001, yang baru mengambil alih IASB dari IASC tanggung jawab untuk menetapkan Standar Akuntansi Internasional. During its first meeting the new Board adopted existing IAS and SICs. Selama pertemuan pertama Dewan baru diadopsi IAS dan SICs yang ada. The IASB has continued to develop standards calling the new standards IFRS. Yang IASB terus mengembangkan memanggil standar IFRS standar-standar baru. Struktur IFRS

IFRS are considered a “principles based” set of standards in that they establish broad rules as well as dictating specific treatments. IFRS dianggap sebagai “berdasarkan prinsip” set standar dalam bahwa mereka menetapkan aturan-aturan yang luas serta mendikte perawatan khusus.

International Financial Reporting Standards comprise: Standar Pelaporan Keuangan Internasional terdiri dari:

* International Financial Reporting Standards (IFRS) - standards issued after 2001 Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) - standar yang dikeluarkan setelah tahun 2001
* International Accounting Standards (IAS) - standards issued before 2001 Standar Akuntansi Internasional (IAS) - standar yang dikeluarkan sebelum 2001
* Interpretations originated from the International Financial Reporting Interpretations Committee (IFRIC) - issued after 2001 Penafsiran berasal dari International Financial Reporting Interpretations Committee (IFRIC) - yang dikeluarkan setelah 2001
* Standing Interpretations Committee (SIC) - issued before 2001 Standing Interpretations Committee (SIC) - yang dikeluarkan sebelum 2001

There is also a Framework for the Preparation and Presentation of Financial Statements which describes the principles underlying IFRS… Ada juga Kerangka Persiapan dan Penyajian Laporan Keuangan yang menggambarkan prinsip-prinsip yang mendasari IFRS …

IAS 8 Par. IAS 8 Par. 11 11

“In making the judgement described in paragraph 10, management shall refer to, and consider the applicability of, the following sources in descending order: “Dalam membuat penilaian yang dijelaskan dalam ayat 10, manajemen akan merujuk kepada, dan mempertimbangkan penerapan, sumber-sumber berikut dalam urutan:

(a) the requirements and guidance in Standards and Interpretations dealing with similar and related issues; and (a) persyaratan dan bimbingan dalam Standar dan interpretasi yang sama dan menghadapi isu-isu yang terkait dan

(b) the definitions, recognition criteria and measurement concepts for assets, liabilities, income and expenses in the Framework .” (b) definisi, kriteria pengakuan dan pengukuran konsep-konsep untuk aset, kewajiban, pendapatan dan pengeluaran dalam Framework. ”
Persyaratan IFRS
IFRS laporan keuangan terdiri dari (IAS1.8)

* a Statement of Financial Position yang Pernyataan Posisi Keuangan
* a comprehensive income statement yang komprehensif laporan laba rugi
* either a statement of changes in equity (SOCE) or a statement of recognised income or expense (“SORIE”) baik pernyataan perubahan ekuitas (SOCE) atau pernyataan pendapatan atau biaya diakui ( “SORIE”)
* a cash flow statement or statement of cash flows sebuah pernyataan arus kas atau laporan arus kas
* notes, including a summary of the significant accounting policies catatan, termasuk ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan

Comparative information is provided for the previous reporting period (IAS 1.36). Informasi komparatif diberikan untuk periode pelaporan sebelumnya (IAS 1,36). An entity preparing IFRS accounts for the first time must apply IFRS in full for the current and comparative period although there are transitional exemptions (IFRS1.7). Sebuah entitas mempersiapkan rekening IFRS untuk pertama kalinya harus menerapkan IFRS secara penuh untuk saat ini dan periode perbandingan peralihan walaupun ada pengecualian (IFRS1.7).

On 6 September 2007, the IASB issued a revised IAS 1 Presentation of Financial Statements. Tanggal 6 September 2007, IASB menerbitkan revisi IAS 1 Penyajian Laporan Keuangan. The main changes from the previous version are to require that an entity must: Utama perubahan dari versi sebelumnya adalah untuk mensyaratkan bahwa suatu entitas harus:

* present all non-owner changes in equity (that is, ‘comprehensive income’ ) either in one statement of comprehensive income or in two statements (a separate income statement and a statement of comprehensive income). sekarang semua pemilik non-perubahan ekuitas (yaitu, ‘pendapatan komprehensif’) baik dalam satu pernyataan yang komprehensif pendapatan atau dalam dua pernyataan (pernyataan pendapatan yang terpisah dan pernyataan pendapatan komprehensif). Components of comprehensive income may not be presented in the statement of changes in equity. Komponen dari pendapatan komprehensif tidak dapat disajikan dalam laporan perubahan ekuitas.
* present a statement of financial position (balance sheet) as at the beginning of the earliest comparative period in a complete set of financial statements when the entity applies an accounting menyajikan laporan posisi keuangan (neraca) seperti pada awal periode komparatif paling awal dalam satu set lengkap laporan keuangan ketika berlaku entitas akuntansi
* ‘balance sheet’ will become ’statement of financial position’ ‘neraca’ akan menjadi ‘pernyataan posisi keuangan’
* ‘income statement’ will become ’statement of comprehensive income’ ‘laba rugi’ akan menjadi ‘pernyataan dari pendapatan komprehensif’
* ‘cash flow statement’ will become ’statement of cash flows’. ‘pernyataan arus kas’ akan menjadi ‘pernyataan arus kas’.

The revised IAS 1 is effective for annual periods beginning on or after 1 January 2009. Revisi IAS 1 adalah efektif untuk periode tahunan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009. Early adoption is permitted. Adopsi awal diperbolehkan.
Adopsi IFRS

IFRS are used in many parts of the world, including the European Union , Hong Kong, Australia, Malaysia , Pakistan , GCC countries , Russia, South Africa, Singapore and Turkey . IFRS digunakan di banyak bagian dunia, termasuk Uni Eropa, Hong Kong, Australia, Malaysia, Pakistan, negara-negara GCC, Rusia, Afrika Selatan, Singapura, dan Turki. As of 27 August 2008, more than 113 countries around the world, including all of Europe, currently require or permit IFRS reporting. Sebagai dari 27 September 2008, lebih dari 113 negara di seluruh dunia, termasuk seluruh Eropa, saat ini membutuhkan atau mengizinkan IFRS pelaporan. Approximately 85 of those countries require IFRS reporting for all domestic, listed companies. [ 7 ] Sekitar 85 dari negara-negara tersebut memerlukan pelaporan IFRS untuk semua domestik, perusahaan-perusahaan yang terdaftar. [7]
Tujuan

IFRS 1 First-time Adoption of International Financial Reporting Standards sets out the procedures that an entity must follow when it adopts IFRSs for the first time as the basis for preparing its general purpose financial statements. IFRS 1 First-time Adopsi Standar Pelaporan Keuangan Internasional menetapkan prosedur bahwa suatu entitas harus ikuti ketika mengadopsi IFRSs untuk pertama kali sebagai dasar untuk mempersiapkan tujuan umum laporan keuangan. Sumber :http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/International_Financial_Reporting_Standards&ei=G3qPS8zcDJLHrAeR9JyNCw&sa=X&oi=translate&ct=result&resnum=3&ved=0CB8Q7gEwAg&prev=/search%3Fq%3Difrs%26num%3D30%26hl%3Did%26newwindow%3D1%26client%3Dfirefox-a%26sa%3DN%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/International_Financial_Reporting_Standards&ei=G3qPS8zcDJLHrAeR9JyNCw&sa=X&oi=translate&ct=result&resnum=3&ved=0CB8Q7gEwAg&prev=/search%3Fq%3Difrs%26num%3D30%26hl%3Did%26newwindow%3D1%26client%3Dfirefox-a%26sa%3DN%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official
IFRS: Flows of Things Kapitalisme

Dasar dari penerapan IFRS sebenarnya adalah masuknya siapapun yang mengadopsi IFRS dalam globalisasi liberalisasi financial market dan harmonisasi standar akuntansi dalam mendorong tersebarnya pada praktik secara umum. Merujuk pemikiran Burchell et al. (1980) seperti diungkapkan kembali oleh Graham dan Neu (2003) bahwa akuntansi termasuk di dalamnya IFRS sebagai implementasi riilnya digunakan atau untuk melayani dua kepentingan, kompleksitas internal organisasi dan praktik sosial lebih luas. Mekanisme seperti itu berdampak pada penyebaran perubahan akuntansi, berupa teknologi akuntansi, hubungannya dengan kepentingan organisasi menjadi organisasi supranasional atau transnasional (MNC’s). Penyesuaian teknologi akuntansi dalam praktik organisasi supranasional melayani tujuan yang sama dengan organisasi konvensional, tetapi berbeda mekanismenya yaitu melakukan aktivitas yang dinamakan “aliran lintas batas melampaui ruang dan waktu” (cross-border flows beyond time and space), seperti aliran modal, produk, informasi, kebijakan dan orang.

Akuntansi untuk aliran lintas batas melampaui ruang dan waktu menciptakan bentuk sesuai perbedaan sosial yang melampaui simbol dan mitos. Perbedaan sosial berkaitan dengan asimetri kekayaan (wealth) dan kekuasaan (power) yang eksis di berbagai wilayah secara internasional. Hasil teknologi akuntansinya dalam organisasi supranational membantu menciptakan dan menyeimbangkan kondisi ketidakstabilan antara pusat dan pinggiran, antara non-majority world dan majority world. Graham dan Neu (2003) melihat bahwa teknologi dan praktik akuntansi yang dijalankan MNC’s ternyata bukan hanya melakukan tata kelola aliran lintas batas melampaui ruang dan waktu saja, tetapi mereka menyodorkan “praktik standarisasi” lintas batas. Lebih jauh, desakan standarisasi ternyata bermuatan ekonomi politik untuk kepentingan MNC’s mempergunakan berbagai institusinya.

Tabel Flows of ‘Things’

flows

Sumber: Graham dan Neu (2003, 454) dimodifikasi

Salah satu kepentingan IFRS dapat dilihat dari dampaknya setelah diterapkan adalah untuk kepentingan kepastian aliran atau arus kas perusahaan “bermain monopoli” di berbagai flows of things. Ujung-ujungnya adalah dijalankannya “permainan monopoli” dengan laporan arus kas sebagai alat bantu pemetaan kekuatan keuangan perusahaan untuk mengantisipasi “dadu mesin” dari bursa saham yang disebut Electronically Operated Global Casino (Casino Global Elektronik), atau dalam bahasa Castells disebut sebagai Automaton (Capra 2003, 120). Automaton menurut Castells adalah ciptaan inti ekonomi hasil proses globalisasi keuangan yang secara tegas mengatur kehidupan manusia. Bukan robot-robot yang menghilangkan lapangan kerja atau komputer-komputer pemerintah, tetapi mesin-mesin globalisasi berbentuk transaksi keuangan elektroniklah yang mengambil alih dunia manusia. Logika automaton bukanlah aturan-aturan pasar tradisional, dinamika aliran keuangan yang digerakkannya saat ini di luar kendali-kendali pemerintahan negara, perusahaan-perusahaan dan lembaga-lembaga keuangan. Akan tetapi pada keluwesan dan ketepatan teknologi informasi dan komunikasi baru, regulasi ekonomi global yang efektif secara teknis menjadi masuk akal.

sumber :http://ajidedim.wordpress.com/2009/11/08/ifrs-sekularisasi-dan-neoliberalisme-akuntansi-bagian-1/
oleh: Aji Dedi Mulawarman

kelompok :

Desi Silviana Eka Putri 20207287

Weni Sondari Wangi 21207156

tugas sobskill

nama kelompok;
desi silviana eka putri (20207287)
weni sondari wangi (21207156)

IFRS: Flows of Things Kapitalisme

Dasar dari penerapan IFRS sebenarnya adalah masuknya siapapun yang mengadopsi IFRS dalam globalisasi liberalisasi financial market dan harmonisasi standar akuntansi dalam mendorong tersebarnya pada praktik secara umum. Merujuk pemikiran Burchell et al. (1980) seperti diungkapkan kembali oleh Graham dan Neu (2003) bahwa akuntansi termasuk di dalamnya IFRS sebagai implementasi riilnya digunakan atau untuk melayani dua kepentingan, kompleksitas internal organisasi dan praktik sosial lebih luas. Mekanisme seperti itu berdampak pada penyebaran perubahan akuntansi, berupa teknologi akuntansi, hubungannya dengan kepentingan organisasi menjadi organisasi supranasional atau transnasional (MNC’s). Penyesuaian teknologi akuntansi dalam praktik organisasi supranasional melayani tujuan yang sama dengan organisasi konvensional, tetapi berbeda mekanismenya yaitu melakukan aktivitas yang dinamakan “aliran lintas batas melampaui ruang dan waktu” (cross-border flows beyond time and space), seperti aliran modal, produk, informasi, kebijakan dan orang.

Akuntansi untuk aliran lintas batas melampaui ruang dan waktu menciptakan bentuk sesuai perbedaan sosial yang melampaui simbol dan mitos. Perbedaan sosial berkaitan dengan asimetri kekayaan (wealth) dan kekuasaan (power) yang eksis di berbagai wilayah secara internasional. Hasil teknologi akuntansinya dalam organisasi supranational membantu menciptakan dan menyeimbangkan kondisi ketidakstabilan antara pusat dan pinggiran, antara non-majority world dan majority world. Graham dan Neu (2003) melihat bahwa teknologi dan praktik akuntansi yang dijalankan MNC’s ternyata bukan hanya melakukan tata kelola aliran lintas batas melampaui ruang dan waktu saja, tetapi mereka menyodorkan “praktik standarisasi” lintas batas. Lebih jauh, desakan standarisasi ternyata bermuatan ekonomi politik untuk kepentingan MNC’s mempergunakan berbagai institusinya.

Tabel Flows of ‘Things’

flows

Sumber: Graham dan Neu (2003, 454) dimodifikasi

Salah satu kepentingan IFRS dapat dilihat dari dampaknya setelah diterapkan adalah untuk kepentingan kepastian aliran atau arus kas perusahaan “bermain monopoli” di berbagai flows of things. Ujung-ujungnya adalah dijalankannya “permainan monopoli” dengan laporan arus kas sebagai alat bantu pemetaan kekuatan keuangan perusahaan untuk mengantisipasi “dadu mesin” dari bursa saham yang disebut Electronically Operated Global Casino (Casino Global Elektronik), atau dalam bahasa Castells disebut sebagai Automaton (Capra 2003, 120). Automaton menurut Castells adalah ciptaan inti ekonomi hasil proses globalisasi keuangan yang secara tegas mengatur kehidupan manusia. Bukan robot-robot yang menghilangkan lapangan kerja atau komputer-komputer pemerintah, tetapi mesin-mesin globalisasi berbentuk transaksi keuangan elektroniklah yang mengambil alih dunia manusia. Logika automaton bukanlah aturan-aturan pasar tradisional, dinamika aliran keuangan yang digerakkannya saat ini di luar kendali-kendali pemerintahan negara, perusahaan-perusahaan dan lembaga-lembaga keuangan. Akan tetapi pada keluwesan dan ketepatan teknologi informasi dan komunikasi baru, regulasi ekonomi global yang efektif secara teknis menjadi masuk akal.

sumber :http://ajidedim.wordpress.com/2009/11/08/ifrs-sekularisasi-dan-neoliberalisme-akuntansi-bagian-1/
oleh: Aji Dedi Mulawarman