hobi yang tidak bisa aku tinggalkan sejak kecil

hobi yang tidak bisa aku tinggalkan sejak kecil
boneka lucu

Senin, 07 Juni 2010

laporan segmen

Nama : Weni Sondari Wangi
NPM : 21207156
Kelas : 3EB03
SISTEM PENGENDALIAN INTERN
Pengendalian Intern merupakan metode yang berguna bagi manajemen untuk menjaga kekayaan organisasi, meningkatkan efektivitas dan efisiensi kinerja. Disamping itu, system pengendalian intern dapat mengendalikan ketelitian dan akurasi pencatatan data akuntansi.
Menurut Committee of Sponsoring Organizations ( COSO) :“Internal controls are the tools that managers use (but are often not taught) to help achieve their business objective in the following categories :
• Effectiveness and efficiency of operations
• Reliability of financial reporting
• Complience with external laws and regulations 3”
Definisi ini dapat diartikan Pengendalian Intern adalah alat yang digunakan oleh para manajer ( tetapi jarang diajarkan) untuk membantu dalam pencapaian tujuan usaha mereka dalam kategori
Ditulis oleh dahlanforum di/pada April 21, 2008
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses pencatatan, yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.
Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan:
“Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misal, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misal informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga ”
Dari pengertian diatas laporan keuangan dibuat sebagai bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap, dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepada manajemen.
Penyusunan laporan keuangan disiapkan mulai dari berbagai sumber data, terdiri dari faktur-faktur, bon-bon, nota kredit, salinan faktur penjualan, laporan bank dan sebagainya. Data yang asli bukan saja digunakan untuk mengisi buku perkiraan, tetapi dapat juga dipakai untuk membuktikan keabsahan transaksi.
Laporan keuangan terdiri dari:
- Neraca, menginformasikan posisi keuangan pada saat tertentu, yang tercermin pada jumlah harta yang dimiliki, jumlah kewajiban, dan modal perusahaan.
- Perhitungan laba rugi, menginformasikan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu.
- Laporan arus kas, menginformasikan perubahan dalam posisi keuangan sebagai akibat dari kegiatan usaha, pembelanjaan, dan investasi selama periode yang bersangkutan.
- Catatan atas laporan keuangan, menginformasikan kebijaksanaan akuntansi yang mempengaruhi posisi keuangan dari hasil keuangan perusahaan.
Laporan keuangan diharapkan disajikan secara layak, jelas, dan lengkap, yang mengungkapkan kenyataan-kenyataan ekonomi mengenai eksistensi dan operasi perusahaan tersebut. Dalam menyusun laporan keuangan, akuntansi dihadapkan dengan kemungkinan bahaya penyimpangan (bias), salah penafsiran dan ketidaktepatan. Untuk meminimkan bahaya ini, profesi akuntansi telah berupaya untuk mengembangkan suatu barang tubuh teori ini. Setiap akuntansi atau perusahaan harus menyesuaikan diri terhadap praktik akuntansi dan pelaporan dari setiap perusahaan tertentu.
Untuk tujuan pelaporan internal dan evaluasi kinerja, manajemen mengorganisasikan operasi perusahaannya menurut jenis atau kelompok produk/jasa yang berkaitan. Sebagai contoh, perusahaan terdiri dari divisi produk kertas, divisi produk kantor, dan divisi penerbitan.
Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 5 (PSAK 5) dan International Accounting Standard No. 14 (IAS/IFRS 14), segmen perusahaan yang didasarkan kepada jenis atau kelompok produk/jasa semacam itu dinamakan segmen usaha (business segment).
Suatu segmen usaha biasanya memiliki risiko dan tingkat return yang berbeda dengan segmen usaha lainnya.
Perusahaan juga dapat disegmentasi menurut wilayah geografis. Misalnya, divisi Jawa Barat, divisi Jawa Tengah dan DIY, dan divisi Jawa Timur. Dalam PSAK 5 dan IAS/IFRS 14, segmentasi yang didasarkan kepada wilayah dinamakan segmen geografis (geographical segment).
Suatu segmen geografis tertentu juga biasanya memiliki risiko dan tingkat return yang berbeda dengan segmen geografis lainnya.
Statement of Financial Accounting Standard No. 131 (SFAS 131) menyatakan bahwa segmentasi yang dimaksud di dalam SFAS 131 didasarkan kepada pendekatan manajemen. Jika pelaporan dan evaluasi kinerja manajerial didasarkan secara geografis, maka pelaporan segmen juga harus didasarkan secara geografis. Jika pelaporan dan evaluasi kinerja didasarkan kepada produk, pelaporan segmen juga harus didasarkan kepada produk.
SFAS 131 menggunakan istilah segmen operasi (operating segment) tanpa secara eksplisit membedakannya menjadi segmen usaha dan segmen geografis. Segmen operasi didefinisi sebagai komponen suatu perusahaan yang memiliki kriteria sebagai berikut:
• Menyelenggarakan aktivitas usaha, yang dari aktivitas itu dihasilkan pendapatan (revenue) dan timbul biaya (expense). Pendapatan dan biaya itu mencakup juga pendapatan dan biaya antarsegmen.
• Hasil operasinya (laba atau rugi) secara rutin direview oleh manajemen puncak perusahaan.
• Laporan keuangan terpisah untuk segmen itu tersedia.
Meskipun tidak secara eksplisit menggunakan istilah segmen operasi, PSAK 5 dan IAS/IFRS 14 juga mengadopsi pendekatan manajemen dalam menentukan segmen usaha/geografis yang harus dilaporkan. Sumber ; http://www.accountingresources.info/2009/11/pelaporan-segmen-apa-yang-dimaksud.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar