hobi yang tidak bisa aku tinggalkan sejak kecil

hobi yang tidak bisa aku tinggalkan sejak kecil
boneka lucu

Selasa, 04 Januari 2011

tugas jurnal PI

5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan perhitungan dan analisis pada setiap komponen CAMELS, maka peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut :

Tabel 5.1
Rasio CAMELS PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk
Tahun 2008–2009
Kualitas No. Komponen % 2008 2009
Capital 1 CAR 25% 17,37% 17,2%
Asset 2 BDR 5% 4,16% 2,93%
3 PPAP 5% 104,52% 110,71%
Management 4 Man 20% 217% 231%
Earning 5 ROA 5% 2,34% 2,86%
6 ROE 5% 19,55% 23,49%
7 NPM 5% 28,88% 33,71%
8 BOPO 5% 45,65% 73,45%
Liquidity 9 LDR 10% 53,84% 55,94%
10 Call Money 5% 3,72% 3,11%
Sensitivity to Market Risk 11 Potential Loss Suku Bunga 5% 26,61% 29,87%
12 Potential Loss Nilai Tukar 5% 23,70% 653,99%
Predikat Kesehatan Bank PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk 100% SEHAT SEHAT

1. Capital (Permodalan)
Dari sisi permodalan yang dilihat dari Capital Adequacy Ratio (CAR) PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk tergolong bank yang sehat karena dari periode tahun 2008 sampai dengan 2009 berada diatas ketentuan minimal BI yang sesuai dengan Undang-undang BI No. 7/10/BPMT tanggal 31 Maret tahun 2005 dalam tata cara penilaian tingkat kesehatan bank terdapat ketentuan bahwa modal bank terdiri atas modal inti dan modal pelengkap dan rasio minimum sebesar 8 %.
2. Assets (Kualitas Aktiva)
Dari sisi assets (kualitas aktiva) PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk tergolong bank yang sehat karena dilihat dari Bad Debt Ratio (BDR) sudah memenuhi ketentuan BI yaitu sebesar <11,9 %. Sedangkan rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Tetap (PPAP) sudah sesuai dengan yang ditentukan BI yaitu sebesar >54%, sesuai dengan undang-undang No.7/10/BPMT tanggal 31 Maret Tahun 2005 dengan memperbandingkan antara aktiva produktif yang diklasifikasikan dengan aktiva produktif kemudian penyisihan penghapusan aktiva produktif yang diklasifikasikan. Rasio ini dapat dilihat dari neraca yang dilaporkan secara berkala.
3. Managemen (Manajemen)
Pada manajemen, berdasarkan kuesioner yang disebar kepada responden karyawan PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk yang dianalisis tingkat kinerja manajemen bank dari tahun 2008-2009 dapat dikatakan membaik, sehingga bank dinyatakan sehat karena penilaian pertanyaan manajemen berada pada peringkat baik sesuai dengan lampiran 2C Surat Edaran Peraturan BI No. 6/23/DPNP tanggal 12 Mei 2004 mengenai penilaian aspek manajemen bank umum.
4. Earning (Rentabilitas)
Pada earning (rentabilitas) PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk pada periode tahun 2008 dan 2009 dinyatakan sehat karena nilai rasio untuk komponen ROA (Return on Asset) hanya sebesar 2,34 % dan 2,86 %, yakni memenuhi batas minimum yang ditetapkan Bank Indonesia sebesar >1,2 %.
Pada komponen ROE dan NPM, PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk mengalami peningkatan yang sangat baik. Ini terbukti dengan nilai ROE yang diperoleh dari tahun 2008 sebesar 19,55 %, dan 23,49 % pada tahun 2009. Sedangkan aspek NPM menunjukkan peningkatan, yaitu dengan diperolehnya nilai NPM secara berturut-urut dari tahun 2008 dan 2009 sebesar 28,88 % dan 33,71 %. Ini menunjukkan bahwa PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk mampu untuk mencapai keuntungan yang signifikan dan sudah sesuai dengan peraturan Bank Indonesialampiran 1D surat edaran Peraturan BI No. 6/23/DPNP tanggal 12 Mei 2004 mengenai penilaian aspek ROA sebesar >1,215 %.
Begitupun dengan nilai BOPO secara berturut-turut yaitu 45,65 % dan 73,45 % telah memenuhi batas minimumnya yaitu <93,52% sesuai dengan Surat Edaran Peraturan BI No. 6/23/DPNP tanggal 12 Mei 2004 mengenai penilaian aspek BOPO pada bagian lampiran 2D.
5. liquidity (Likuiditas).
Dari sisi likuiditas Loan to Deposit Rasio (LDR) PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk tergolong bank yang cukup sehat karena pada tahun 2008 sampai 2009 menunjukkan rasio selama berurutan sebesar 53,84 % dan 55,94 %. Nilai ini jauh lebih kecil daripada peraturn karena berada diatas ketentuan minimal BI pada komposisi LDR dalam keadaan sehat, yaitu berada pada nilai 50 % - 75 % (Peraturan BI No. 6/23/DPNP tanggal 12 Mei 2004 pada lampiran 1 E). Selain LDR, komponen lain yang dianalisis adalah Call Money. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa pada PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk pada tahun 2008 sampai 2009 menghasilkan nilai Call Money sebesar 3,72%, dan 3,11 %. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa call money PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk mengalami penurunan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2009.
6. Sensitivitas terhadap Resiko Pasar
Dengan adanya metode ini pihak manajemen dapat memperhitungkan tingkat resiko pasar terhadap kestabilan bank untuk mencapai tingkat suku bunga yang stabil serta kinerja pihak manajemen untuk yang mencapai tingkat kesehatan bank yang baik, yaitu pada periode tahun 2008 untuk komponen fluktuasi suku bunga sebesar 26,61 %, dan tahun 2009 senilai 29,87 %. Sedangkan untuk aspek fluktuasi nilai tukar berturut-turut selama dua tahun juga mengalami peningkatan, yaitu 23,70 %, dan 653,99 %. Dengan meningkatnya nilai rasio yang telah dianalisis pada PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk, yakni pada aspek sensitivity to market risk, maka kemampuan analisis sensitivitas pada resiko pasar akan semakin membaik.
Sebagian besar rasio penilian tingkat kesehatan pada PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia, yaitu sesuai dengan pada bagian lampiran Surat Edaran Peraturan BI No. 6/23/DPNP tanggal 12 Mei 2004 mengenai Penilaian Tingkat Kesehatan Bank.

5.2 Saran
Dengan predikat sebagai bank dengan kinerja yang sehat, sebaiknya PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk harus terus meningkatkan kualitas pelayanan terhadap nasabah, berusaha mempertahankan sistem kinerja manajemen serta berbagai aspek penting lainnya agar hasil yang diperoleh semakin membaik, sehingga tingkat kesehatan bank terus meningkat. Pada komponen CAMELS PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk dapat dikatakan dalam kondisi “sehat”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar